Usus Ayam Crispy Camilan Kang Yadi Enak, Renyah, Gurih, Nikmat, dan Kriuk

4 Kepala Instalasi Diganti Plt Dirut RSD dr Soebandi, Sah atau Langgar Aturan?

JEMBER – Terjadi pergantian pejabat pada beberapa pos jabatan di dalam RSD dr Soebandi, rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Jember. Diantaranya seperti Kepala Instalasi Bedah Sentral, Kepala Instalasi Gawat Darurat, Kepala Instalasi Rawat Inap, dan Kepala Instalasi Rawat Jalan. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jember, Sukowinarno menyatakan masalah itu telah menjadi sorotan publik, karena terjadi saat pejabat tertinggi di RSD Soebandi masih berstatus pelaksana tugas (Plt). BKPSDM tidak ingin tergesa-gesa mengambil kesimpulan. Sekarang sedang dilakukan telaah untuk memastikan apakah pergantian empat kepala instalasi masuk kategori keputusan strategis atau bukan.Bahkan, Suko berharap masing-masing pejabat yang terkait di rumah sakit daerah (RSD) maupun Dinas Kesehatan untuk saling koordinasi dan mengontrol diri. “Kalau boleh saya minta tolong semua cooling down. Plt Dirut RSD dr Soebandi mohon jangan diteruskan, berhenti dulu jangan dilanjut sampai soal ini clear. Sebaiknya saling koordinasi dengan Dinkes. Kami di BKPSDM bila perlu siap gabung bersama,” tutur Suko, Selasa, 6 Mei 2025.Plt Direktur Utama RSD dr Soebandi, Nyoman Semita membenarkan hal itu, dan merasa perlu melakukan kebijakan tersebut meski jabatan dirinya masih berstatus pelaksana tugas. Menurut dia, telah dilakukan rapat direksi sebelum mengganti keempat kepala instalasi. Direksi pun bersepakat dengan alasan bertujuan untuk penyegaran personil. “Jadi, kita bicara dulu dengan teman-teman. Semuanya dipelajari bersama. Tidak bisa ujug-ujug,” kata Nyoman. Bukan hanya mengganti pejabat, Nyoman juga membuat organ baru, yakni Instalasi Pendidikan Penelitian. Meniru langkah rumah sakit ternama di Jogjakarta dan juga Sidoarjo. “Dokter-dokter kita ini supaya naik jadi dokter pendidikan klinis juga naik pangkat butuh sekali sarana pengembangan untuk melakukan riset. Kita ingin memfasilitasi penelitian,” ulas Nyoman. Wakil Direktur Sumber Daya Manusia dan Pendidikan Penelitian RSD dr Soebandi, Wiwik Supartiwi menambahkan dengan menyebut yang terjadi sebatas rotasi. “Rotasi tidak mengangkat pejabat. Ini pun sifatnya unit fungsional yang mendapat tugas tambahan,” ujarnya. Rotasi, lanjut Wiwik, menjadi bagian dari persiapan RSD dr Soebandi menghadapi kemungkinan lonjakan jumlah pasien seiring penerapan UHC. Harapannya, personil baru dapat meningkatkan pelayanan layanan. Terkait Instalasi Pendidikan Penelitian dikatakan Wiwik untuk menyempurnakan program yang dirancang semasa Bupati Jember Hendy Siswanto. Ketika itu sudah diterbitkan Perbup Nomor 27 Tahun 2023.”Dalam Perbup itu nomenklatur sudah ada pedoman tata kelola instalasi. Tapi, belum sampai jelas instalasi apa? Sehingga sekarang diinisiasi membentuk instalasi Diklit,” bebernya. (Sut)