JAKARTA, LINTAS NUSANTARA – APBD Jember 2025 Dikaji Ulang Bupati Jember dan Wakil Bupati Jember Terpilih, Muhammad Fawait, S.E., M.Sc., dan Dr. Djoko Susanto, S.H., M.H., mengikuti serangkaian persiapan pelantikan di pelataran Monumen Nasional hingga Istana Merdeka.
“Alhamdulillah, hari ini kami sudah melaksanakan gladi bersih persiapan pelantikan. Sebetulnya, sudah mulai Minggu (16/2). Mulai tes kesehatan bupati, gubernur, dan walikota terpilih beserta wakilnya, hingga gladi kotor dan gladi bersih,” tutur pria yang kerap disapa Gus Fawait tersebut.
“Besok akan dilaksanakan pelantikan oleh presiden. Persiapan kami sudah luar biasa. Ini merupakan suatu hal yang baru,” imbuhnya. Sebab baru kali ini, gubernur, kepala daerah, dan walikota terpilih dilantik langsung di Istana Merdeka serta dilantik langsung oleh Presiden RI.
H. Muhammad Fawait alias Gus Fawait, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan efisiensi anggaran yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam sebuah wawancara dengan wartawan, Gus Fawait dengan tegas mengungkapkan keyakinannya bahwa program efisiensi anggaran ini merupakan langkah strategis untuk menata ulang penggunaan APBN demi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Menurut Gus Fawait, pemerintah pusat saat ini tengah melakukan perhitungan ulang penggunaan APBN secara menyeluruh, dengan tujuan agar setiap rupiah yang dikeluarkan dapat memberikan manfaat maksimal bagi seluruh lapisan masyarakat. “Kami yakin pemerintah pusat telah menghitung dengan baik adanya efisiensi anggaran tersebut. Kami akan mentaati semua kebijakan pemerintah pusat, bahkan jika ada restrukturisasi anggaran belanja dari pemerintah pusat,” ujar Gus Fawait dengan penuh keyakinan.
Kebijakan efisiensi anggaran ini dinilai sebagai upaya nyata pemerintah pusat dalam mengoptimalkan alokasi dana negara. Gus Fawait menambahkan, “Kami yakin efisiensi ini merupakan langkah terbaik untuk Indonesia dan warganya,” menekankan bahwa setiap kebijakan yang diambil selalu didasari oleh niat untuk mencapai kebaikan bersama. Langkah tersebut diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan pembangunan nasional, terutama di tengah keterbatasan sumber daya dan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks.
Dalam konteks pelaksanaan kebijakan tersebut, Gus Fawait mengakui bahwa langkah efisiensi anggaran akan berdampak pada ruang fiskal APBD Jember tahun 2025. Meski demikian, ia menegaskan komitmennya untuk segera melakukan penyesuaian anggaran setelah resmi dilantik sebagai Bupati Jember pada 20 Februari 2025 mendatang. “Tentunya, setelah selesai mengikuti retreat kepala daerah, kami akan menggelar rapat intens dengan pihak terkait untuk penyesuaian APBD tahun 2025. Kami akan mempercepat terlaksana Perubahan APBD tahun 2025, untuk menyesuaikan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat,” jelasnya.
Efisiensi anggaran ini merupakan respons terhadap upaya pemerintah pusat dalam menyusun ulang prioritas belanja negara, sehingga setiap program dapat berjalan secara optimal dan tepat sasaran. Gus Fawait meyakini bahwa kebijakan ini akan mendorong terciptanya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, dengan mengedepankan prinsip transparansi, akuntabilitas, serta penggunaan dana yang efisien. “Dengan mentaati kebijakan pemerintah pusat, kami berharap dapat menyelaraskan program-program pembangunan di Kabupaten Jember dengan prioritas nasional, sehingga setiap rupiah yang digunakan benar-benar berdampak positif pada kehidupan masyarakat,” tegasnya.
Tidak hanya Gus Fawait yang menyuarakan pandangannya, Ketua DPRD Jember, Ahmad Halim, yang juga merupakan legislator dari Partai Gerindra, turut memberikan pernyataan terkait kebijakan efisiensi anggaran ini. Menurutnya, efisiensi anggaran akan berdampak pada pengurangan ruang fiskal APBD 2025.
Menyikapi hal tersebut, pihak DPRD Jember berjanji untuk segera melakukan pembahasan intensif dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkab Jember. Pembahasan ini difokuskan pada pencarian solusi agar dampak pemotongan anggaran tidak menghambat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Jember. “Kami akan segera membahas dengan tim anggaran untuk memberi stimulus pada APBD dan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember di tahun 2025, agar meskipun ada efisiensi anggaran dari pemerintah pusat, pembangunan di daerah tetap berjalan dengan optimal,” tambah Ahmad Halim.
Di tengah dinamika kebijakan ini, berbagai pihak mulai melihat peluang untuk melakukan reformasi dalam pengelolaan keuangan daerah. Para pengamat politik dan ekonomi mencatat bahwa restrukturisasi anggaran dari pemerintah pusat, walaupun membawa tantangan tersendiri, juga membuka ruang bagi pemerintah daerah untuk berinovasi dalam mengelola keuangan dan mencari alternatif sumber pendanaan guna mendukung program-program pembangunan. Dalam hal ini, komitmen Gus Fawait untuk segera menyesuaikan APBD dianggap sebagai langkah proaktif yang penting agar sinergi antara kebijakan nasional dan kebijakan daerah dapat terwujud secara harmonis.
Lebih jauh, Gus Fawait mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berpartisipasi aktif dalam proses penyesuaian APBD. Menurutnya, keterlibatan masyarakat dalam memberikan masukan serta pengawasan terhadap penggunaan anggaran adalah kunci untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas pemerintah daerah. “Kami membuka ruang dialog dengan masyarakat agar setiap kebijakan yang diambil benar-benar mencerminkan aspirasi dan kebutuhan warga Jember. Partisipasi aktif masyarakat merupakan kunci untuk memastikan setiap rupiah yang dianggarkan dapat digunakan secara maksimal,” imbuhnya.
Dalam persiapan menuju pemerintahan baru, berbagai diskusi strategis dan evaluasi program telah dilakukan antara pihak kampanye, tim teknis daerah, dan pejabat terkait. Evaluasi menyeluruh terhadap program-program yang berjalan menjadi langkah penting untuk meninjau kembali prioritas pengeluaran dan memastikan bahwa setiap program memiliki dampak yang signifikan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat Jember. Peninjauan ini tidak hanya mencakup sektor infrastruktur, namun juga sektor pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik, yang kesemuanya merupakan pilar utama dalam pembangunan daerah.
Kebijakan efisiensi anggaran yang disepakati ini diharapkan dapat menjadi titik tolak bagi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang lebih baik, efisien, dan berorientasi pada pelayanan publik. Meskipun tantangan dari sisi penyesuaian ruang fiskal dan dampak pemotongan anggaran terhadap proyek-proyek strategis belum sepenuhnya dapat dihindari, sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan DPRD diharapkan mampu menghasilkan solusi inovatif yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat.
Dengan semangat reformasi dan inovasi, Gus Fawait dan jajaran pemerintah daerah Jember tengah bekerja keras mengoptimalkan setiap potensi yang ada. Di tengah perubahan kebijakan nasional, adaptasi dan kreativitas dalam pengelolaan keuangan daerah menjadi kunci utama untuk memastikan bahwa pembangunan di Kabupaten Jember tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga inklusif dan berkeadilan. Kesungguhan pemerintah daerah untuk segera melakukan penyesuaian APBD setelah pelantikan, serta dialog terbuka dengan masyarakat, merupakan bukti nyata komitmen dalam menghadapi dinamika kebijakan fiskal yang ada.
Akhirnya, keberhasilan implementasi kebijakan efisiensi anggaran ini tidak hanya akan mengukur seberapa efektif sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, melainkan juga akan menjadi tolok ukur bagi kemajuan pembangunan di Kabupaten Jember. Harapan bersama adalah bahwa setiap kebijakan dan penyesuaian anggaran yang dilakukan akan membawa kebaikan bagi seluruh masyarakat, sehingga Jember dapat tumbuh dan berkembang sebagai daerah yang modern, mandiri, dan mampu bersaing di tingkat nasional.
Dengan segala tantangan dan peluang yang ada, komitmen Gus Fawait dan seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Jember untuk mendukung efisiensi anggaran merupakan langkah awal menuju tata kelola pemerintahan yang lebih baik. Langkah proaktif tersebut diharapkan dapat menjawab tantangan era baru dalam pengelolaan keuangan publik, sehingga pembangunan di Jember dapat terus berjalan optimal dan memberikan manfaat yang maksimal bagi seluruh warga. (r1ck)