JEMBER, LINTAS NUSANTARA – Bupati Jember Hendy Siswanto menginginkan Kabupaten Jember bisa menjadi daerah mini metropolitan. Mengingat potensi sumber daya yang dimiliki dinilai sudah cukup kuat untuk menuju kawasan mini metropolitan.
Terlebih hadirnya Alun-Alun Jember Nusantara yang dilengkapi mega-videotron, semakin memperkuat Jember sebagai kota mini metropolitan.
Dengan penataan yang lebih fungsional, Alun-Alun Jember Nusantara menjadi salah satu penunjang bahwa Jember layak menjadi daerah mini metropolitan.
Apalagi keberadaan mega-videotron dan wifi corner. Menunjukkan bahwa pembangunan di Jember juga turut memperhatikan perkembangan sarana teknologi.
Bupati Hendy mengatakan, Jember layak dijadikan daerah mini metropolitan, karena banyak faktor pendukungnya. Seperti sumber daya yang melimpah.
“Penunjang Jember layak sebagai daerah mini metropolitan tak hanya dilihat dari alun-alun. Sumber daya lain juga turut serta memperkuat,” jelasnya Bupati Jember.
Mulai dari pertanian, perikanan, pertambangan, hingga sumber daya manusianya. Selain itu, perindustrian juga menjadi faktor yang bisa mendukung Jember jadi daerah mini metropolitan.
Terlebih, dalam dunia pendidikan saat ini Jember juga menjadi salah satu rujukan pelajar yang akan melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi.
Tidak bisa dimungkiri juga, perputaran ekonomi yang ada di Jember juga cukup besar. Tidak kalah dengan kabupaten/kota lainnya.
Apalagi ditopang dengan program-program pembangunan yang akan maupun sudah berjalan. Seperti rencana pembangunan pelabuhan dagang di Kecamatan Puger, pelabuhan ikan di Pantai Payangan, serta adanya pabrik pupuk organik. “Semua itu akan menopang Jember Mini Metropolitan,” ungkap Bupati Hendy.
Meski demikian, jika ingin mewujudkan Jember sebagai daerah mini metropolitan, menurut Bupati Hendy, maka harus memiliki sinergi dari pusat sampai di daerah.
Bila sinergi itu terjadi mulai dari atas hingga bawah, bupati yakin rencana Jember mini metropolitan akan berjalan dengan baik. “Semua itu perlu ada sinergi. Sinergi itu juga harus ada di dalam masyarakat,” pungkasnya. (Team/Sayadi).