JEMBER, LINTAS NUSANTARA – Bupati Hendy Siswanto, turut menanggapi kerusakan jalan di beberapa wilayah seperti Rambipuji, Ambulu, Balung, dan Puger. Melalui instagram Diskominfo Jember, pada Rabu (4/12/2024).
Beliau menyampaikan keprihatinannya kepada warga yang terdampak kerusakan tersebut disebabkan oleh truk-truk bermuatan berat, terutama milik PT Imasco.
Menurut H. Hendy “Jalan yang rusak tersebut sepenuhnya adalah kewenangan Pemerintah Provinsi. Sehingga sulit bagi Pemkab Jember melakukan intervensi, sebagaimana yang dilakukan pada titik-titik jalan yang menjadi kewenangan kabupaten,” kata Hendy, saat mengatakan di Instagram Diskominfo.
Lanjut Hendy, Pemkab Jember telah melakukan perbaikan hampir 1.000 kilometer jalan, yang menjadi kewenangan kabupaten. Ia juga mengakui bahwa komunikasi dengan PT Imasco masih terkendala, dan hal ini bukan tanpa alasan.
“Saya sebagai Bupati telah membuat kebijakan dan berkali-kali meminta kepada PT Imasco, untuk bisa memberikan kontribusi lebih besar lagi dibanding perusahaan lain. Sebab skalanya yang memang jauh lebih besar sebagai bentuk tanggung jawab atas lingkungan warga yang terdampak,” jelasnya.
Hendy mengungkapkan, salah satu penyebab utama kerusakan jalan tersebut adalah truk-truk milik PT Imasco, yang bermuatan besar atau overload. Sementara kemampuan jalan provinsi hanya mampu menahan beban maksimal 10 ton.
“Jalan sepanjang 22 kilometer antara pintu keluar PT Imasco hingga pertigaan Kaliputih, Rambipuji, telah mengalami kerusakan parah karena truk-truk bermuatan besar milik Imasco,” katanya.
Selain itu, Hendy juga mengungkapkan bahwa Pemkab Jember telah berulang kali meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi, untuk segera memperbaiki jalan yang rusak. Namun, perbedaan kebijakan anggaran antara pemerintah provinsi dan kabupaten menjadi hambatan dalam penanganan masalah ini.
Ia mengimbau agar masyarakat untuk lebih bersabar, mengingat ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat kerusakan jalan ini.
“Terakhir, saya pastikan Pemkab Jember akan terus mengawal perbaikan jalan sampai tuntas. Kami menyiapkan apa-apa yang memang dibutuhkan oleh warga yang terdampak, selama itu tidak bertentangan dengan peraturan,” kata dia.
Sebelumnya, warga setempat melakukan aksi protes dengan memblokade jalan raya Puger menuju Rambipuji, Selasa (3/12/2024). Aksi ini dilatarbelakangi oleh kerusakan jalan yang parah serta tingginya angka kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa.
Protes tersebut dipicu oleh dugaan praktik muatan berlebih atau Over Dimension Overload (ODOL) pada truk pengangkut semen, yang diduga menyebabkan kerusakan jalan dan meningkatkan potensi kecelakaan di area tersebut. (Red).