Surabaya – Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Jawa Timur menyatakan dukungan penuh agar Jenderal Hoegeng Imam Santoso dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada Sabtu, 28 Juni 2025.
Dukungan ini disampaikan bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79 yang akan diperingati pada 1 Juli 2025 mendatang.
Ketua PKC PMII Jawa Timur, Baijuri, menilai Jenderal Hoegeng sebagai sosok teladan dalam sejarah kepolisian Indonesia.
Menurutnya, Hoegeng adalah contoh nyata dari integritas dan keteguhan seorang aparat yang berjuang melawan praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang di tubuh kepolisian.
“Kami mendorong agar Jenderal Hoegeng ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Beliau adalah simbol kejujuran dan keberanian yang sangat relevan dengan kondisi bangsa saat ini. Polisi seperti jenderal Hoegeng adalah figur yang dirindukan oleh Rakyat,” ujar Baijuri pada Sabtu (28/6/2025).
Baijuri menegaskan, sosok Hoegeng layak mendapatkan penghargaan tertinggi dari negara karena dedikasi dan ketulusannya dalam mengabdi tanpa pamrih.
“Tidak banyak orang yang mampu menolak godaan kekuasaan dan uang. Tapi Jenderal Hoegeng mampu membuktikan bahwa menjadi polisi itu harus jujur, harus berani melawan ketidakadilan,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, Jenderal Hoegeng dikenal sebagai polisi yang hidup sederhana dan tak pernah tergoda suap. Kisah tentang dirinya yang menolak hadiah rumah dan mobil dari cukong judi telah menjadi legenda.
Bahkan, ia tidak segan mengusir barang-barang pemberian dari para tukang suap yang ditaruh di rumah dinasnya. Ia memilih menempatkan semua barang itu di pinggir jalan sebagai bentuk perlawanan terhadap praktik suap.
Kejujuran Hoegeng bahkan diabadikan dalam sebuah pernyataan yang pernah dilontarkan oleh Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Gus Dur pernah mengatakan, “Di Indonesia, hanya ada tiga polisi yang jujur: polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng.” Ungkapan ini semakin menguatkan citra Hoegeng sebagai polisi yang benar-benar bersih di tengah banyaknya sorotan publik terhadap aparat penegak hukum.
Dalam kesempatan HUT Bayangkara ke-79, Baijuri juga mengapresiasi kinerja Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang selama ini telah menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Kami mengucapkan selamat HUT Bhayangkara ke-79 untuk seluruh anggota Polri. Kami mengakui bahwa di tengah tantangan yang semakin kompleks, Polri terus berupaya memperbaiki diri dan memberikan pelayanan terbaik bagi bangsa,” ujar Baijuri.
Ia berharap momentum HUT Bhayangkara ke-79 dapat menjadi refleksi bagi institusi Polri untuk meneladani sosok seperti Hoegeng.
“Kami berharap Polri semakin profesional, transparan, dan dekat dengan rakyat. Jadikan Hoegeng sebagai teladan agar kepercayaan publik terhadap Polri semakin meningkat,” imbuhnya.
Baijuri menambahkan, Polri memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas nasional, mulai dari pengamanan pemilu, pemberantasan kriminalitas, hingga upaya deradikalisasi.
Menurutnya, kehadiran Polri yang humanis dan berintegritas sangat dibutuhkan dalam mewujudkan Indonesia yang aman dan damai.
“Polri telah banyak berkontribusi dalam perjalanan bangsa ini. Namun, kami ingin Polri semakin menunjukkan wajah yang bersih dan tegas seperti yang diwariskan oleh Hoegeng. Ini penting agar Polri bisa terus menjadi pelindung dan pengayom yang dicintai rakyat,” pungkas Ketua PMII Jatim. (r1ck)