BOJONEGORO, LINTAS NUSANTARA – SH Terate Bojonegoro Persaudaraan Setia Hati Terate adalah salah satu organisasi pencak silat terbesar di Indonesia yang memiliki jutaan anggota dari berbagai kalangan. Di Kabupaten Bojonegoro, SH Terate berkembang pesat di bawah kepemimpinan Kang Mas Wahyu Subakdiono, S.Sos, seorang pendekar sejati yang telah mendedikasikan hidupnya untuk organisasi ini sejak tahun 2006 hingga sekarang.
Sebagai Ketua SH Terate Cabang Bojonegoro, Kang Mas Wahyu Subakdiono tidak hanya dikenal sebagai sosok pemimpin yang tangguh, tetapi juga sebagai seorang seniman yang menggeluti dunia sastra dan seni lukis. Selain itu, ia juga aktif dalam berbagai organisasi sosial dan komunitas pecinta bonsai serta bunga di Bojonegoro.
Perjalanan dan Dedikasi di SH Terate
Kang Mas Wahyu Subakdiono mengawali perjalanan spiritual dan bela dirinya di SH Terate sejak tahun 1980. Saat itu, ia menyelesaikan latihan tingkat I (Satriyo Anom) di Ngawi.
Kesungguhan dan ketekunannya dalam memahami serta mengamalkan ajaran Setia Hati Terate membawanya ke tingkat II (Wiro Anom) pada tahun 1990. Dengan bekal ilmu, pengalaman, dan jiwa kepemimpinan yang kuat, beliau dipercaya untuk memimpin SH Terate Cabang Bojonegoro sejak tahun 2006.
Selama hampir dua dekade kepemimpinannya, beliau telah membawa SH Terate Bojonegoro menjadi salah satu cabang terbesar dengan jumlah warga yang telah mencapai puluhan ribu orang.
Para anggotanya berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pejabat, akademisi, pengusaha, petani, hingga masyarakat umum yang memiliki ketertarikan terhadap ilmu bela diri dan falsafah kehidupan yang diajarkan oleh SH Terate.
Namun, menjadi pemimpin organisasi sebesar SH Terate bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan kesabaran, keikhlasan, dan dedikasi tanpa batas. Kang Mas Wahyu Subakdiono tidak hanya berperan sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai pengayom dan panutan bagi seluruh warga SH Terate di Bojonegoro.
Dalam setiap kesempatan, beliau selalu memberikan nasihat, motivasi, serta suri teladan yang baik kepada semua anggota.
Keikhlasan dalam Memimpin Tanpa Mengharapkan Imbalan
Keunikan dari kepemimpinan Kang Mas Wahyu Subakdiono adalah ketulusannya dalam mengabdi. Meskipun memegang peranan penting dalam organisasi sebesar SH Terate, beliau tidak pernah menerima gaji atau imbalan materi. Bagi beliau, pengabdian di SH Terate bukanlah untuk mencari keuntungan duniawi, tetapi lebih kepada kepuasan batin dan nilai-nilai spiritual yang tinggi.
Pengorbanan ini menjadi bukti bahwa ajaran SH Terate telah meresap dalam jiwa dan kehidupannya. Ia memahami bahwa menjadi seorang pendekar bukan hanya tentang menguasai teknik bela diri, tetapi juga tentang bagaimana menjalankan kehidupan dengan penuh kejujuran, kebijaksanaan, dan kasih sayang kepada sesama.
Menghadapi Tantangan dalam Membina Puluhan Ribu Anggota
Dengan jumlah anggota yang mencapai puluhan ribu, tantangan terbesar bagi Kang Mas Wahyu Subakdiono adalah bagaimana membina dan menyatukan mereka dalam satu visi dan misi.
Setiap anggota memiliki latar belakang dan karakter yang berbeda, terutama para remaja yang masih mencari jati diri dan sering kali terpengaruh oleh lingkungan sekitar.
Sebagai pemimpin, beliau selalu berusaha untuk memahami dan merangkul semua anggotanya tanpa membeda-bedakan status sosial atau pendidikan mereka.
Dalam setiap kegiatan, baik latihan rutin, ujian kenaikan tingkat, maupun acara besar SH Terate, beliau selalu hadir dan memberikan motivasi secara langsung.
“Setia Hati Terate bukan hanya tentang bela diri, tetapi juga tentang bagaimana kita menjadi manusia yang lebih baik, lebih kuat, dan lebih berkarakter,” ujar Kang Mas Wahyu dalam salah satu kesempatan.
Lebih dari Sekadar Pendekar: Seniman, Pecinta Bonsai, dan Aktivis Sosial
Selain aktif di SH Terate, Kang Mas Wahyu Subakdiono juga dikenal sebagai seorang seniman berbakat. Kecintaannya terhadap seni, khususnya sastra dan seni lukis, telah membawanya menciptakan berbagai karya yang memiliki nilai estetika tinggi. Seni baginya bukan hanya tentang keindahan visual, tetapi juga tentang ekspresi jiwa dan filosofi kehidupan.
Tak hanya itu, beliau juga memiliki kecintaan terhadap tanaman bonsai dan bunga. Hal ini membawanya terlibat aktif dalam komunitas pecinta bonsai dan bunga di Bojonegoro, di mana beliau juga turut menjadi pengurus.
Keterlibatan dalam berbagai komunitas ini menunjukkan bahwa jiwa seni dan kepeduliannya terhadap alam serta lingkungan sangat tinggi.
Warisan dan Harapan untuk Generasi Muda SH Terate
Di usia yang semakin matang, Kang Mas Wahyu Subakdiono tidak hanya berpikir tentang perkembangan SH Terate saat ini, tetapi juga tentang bagaimana memastikan organisasi ini tetap eksis dan berkembang di masa depan.
Baginya, generasi muda SH Terate adalah harapan utama yang harus dibina dan diarahkan dengan baik.
Beliau selalu menekankan kepada para anggota muda untuk tidak hanya belajar bela diri, tetapi juga memahami nilai-nilai moral dan filosofi yang terkandung dalam ajaran SH Terate.
Ia berharap agar generasi penerus dapat menjaga kehormatan organisasi dengan tetap berpegang teguh pada prinsip persaudaraan, kejujuran, dan keikhlasan.
Sebagai seorang pendekar, seniman, dan pemimpin, Kang Mas Wahyu Subakdiono telah menunjukkan bahwa menjadi bagian dari SH Terate bukan sekadar menjalani latihan fisik, tetapi juga tentang membangun karakter dan menjalani hidup dengan penuh makna.
Selama hampir dua dekade memimpin, beliau telah mengabdikan diri tanpa pamrih demi kejayaan SH Terate di Bojonegoro. Dengan segala pengorbanannya, beliau menjadi sosok inspiratif yang patut dicontoh oleh setiap warga SH Terate, baik di Bojonegoro maupun di seluruh Indonesia.
Sebagaimana ajaran dalam SH Terate, “Setia Hati bukan hanya tentang bagaimana menjadi pendekar yang kuat, tetapi juga tentang bagaimana menjadi manusia yang berkarakter, berbudi luhur, dan berguna bagi sesama.”
Salam Persaudaraan! (r1ck)